Rabu, 26 Oktober 2016
periodisasi prosa dan seni
Disusun oleh
:
MUHAMMAD RAFI RIZQULLAH
1EA03
Periodisasi
Prosa dan Tokohnya
A.
Karya
Sastra Bentuk Prosa
Karangan
prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai
suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk
prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra
yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang
kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra
yang nonimajinatif.
B.
Macam
Karya Sastra Bentuk Prosa
Dalam
khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut
temanya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. Hal itu juga berlaku
bagi karya sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya
sastra prosa baru.
1.Prosa lama
Prosa
lama adalah karya sastra daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek
pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh
barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra
Indonesia. Karya sastra prosa lama yang
mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum dikenalnya
bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan kebudayaan Islam masuk
ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal tulisan. Sejak itulah sastra tulisan
mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan
sejarah sastra Indonesia mulai ada.
a. Mite : Dongeng yang banyak
mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri.
Contoh : Nyi Roro Kidul
b. Legenda : Dongeng yang dihubungkan dengan
terjadinya suatu tempat.
Contoh : Sangkuriang
c. Fabel : Dongeng yang pelaku utamanya adalah
binatang.
Contoh : Kancil
d. Hikayat : Suatu bentuk prosa lama yang
ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa.
Contoh : Hikayat Hang
Tuah
e. Dongeng : Suatu cerita yang bersifat khayal.
Contoh : Hansel and
Gretel karya Brothers Grimm
1.Prosa Baru
Prosa
baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni
sekitar permulaan abad ke-20.
a.
Roman : Cerita yang
mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek
kehidupan masyarakaat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang,
banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam
cerita tersebut.
Contoh : Layar
Terkembang, dan Kalah dan Manang karya Sutan
Takdir Alisjahbana
b.
Riwayat : Suatu karangan
prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi)
atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan
sampai meninggal dunia.
Contoh : Soeharto Anak
Desa karya O.G. ROEDER
c.
Antologi : Buku ini yang
berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang.
Contoh : Laut Biru Langit
Biru karya Ayip Rosyidi
d.
Kisah : Riwayat
perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat
perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita.
Contoh
: Catatan
di Sumatera karya M. Rajab
e.
Cerpen : Suatu karangan
prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam
cerita tersebut.
Contoh : Corat-coret di
Bawah Tanah karya Idrus
f.
Novel : Suatu
karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar
biasa dan kehidupan orang-orang.
Contoh : Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata
g.
Kritik : Karya
yang menguraikan pertimbangan baik-buruk
suatu hasil karya dengan memberi ocial-alasan tentang isi dan bentuk
dengan kriteria tertentu yangs ifatnya objektif dan menghakimi.
h.
Resensi : Pembicaraan/pertimbangan/ulasan
suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca
mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan,
dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu
tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
i.
Esai
:
Ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi
penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun
komentar tentang budaya, seni, fenomena ocial, politik, pementasan drama, film,
dll. Menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Periodisasi
Seni yang Ada di Dunia dan Tokohnya
A.Pendahuluan
Kata
Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
seni. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan
menggunakan rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke
dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan
cahaya. Karena perbedaan rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal
cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni
desain, dan sebagainya. Seni rupa dapat dikelompokkan seperti dalam berbagai
kepentingan, berdasarkan bentuknya fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan
manusia, dan seni rupa murni.
B.Sejarah
Seni Rupa
1.Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni
rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya
yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias
tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan
(dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil
seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis
Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan
Alpera.
Lukisan-lukisan
yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan
digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu
dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan
terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa
kutub, kuda liar, dan babi hutan.
2.Peradaban Bangsa-Bangsa Kuno
Bangsa-bangsa
timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir
dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita
dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti
piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.Selain
bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang
memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa
Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia.
Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris
yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan
tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di
dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.
3.Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode
ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama
Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh
corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme
(menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman
ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
-Lukisan kehidupan
Yesus dan Maria di Gereja Arena karya Giotto
Di Bondone
-Rucellai Madonna
(1285), Maestà bersama Dua Puluh Malaikat dan Sembilan Belas Santo karya Duccio
4.Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman
renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang
keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi,
fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan
agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga
filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena
penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh
seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir
seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
-Monalisa
karya
Leonardo Da Vinci
-Patung
Pieta karya Michelangelo
5.Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata
Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan
ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula
pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika
misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan
dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan
tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance.
Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya.
Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh
orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo
diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih
indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang.
Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas
yang tidak berharga.
The
Descent From the Cross karya Peter Paul Rubens
6.Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian
kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan
Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik
dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa
tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang
dianutnya adalah sebagai berikut :
Klasisisme
Klasisisme
adalah aliran dalam seni rupa yang mengacu kepada karya-karya klasik Yunani
Kuno dan Romawi. Kata klasik ini mengacu kepada keindahan dan kesempurnaan
bentuk dimana lambang-lambang kehidupan diwujudkan dalm bentuk-bentuk yang
sempurna dan indah. Sebagai contoh, wujud dewa selalu digambarkan sebagai pria
tampan dan bijaksana, Dewi Venus digambarkan sebagai wanita cantik dan
sempurna. Mengiringi kelahiran klasisisme, maka muncul pula aliran-aliran yang
mengacu kepada zaman klasik dengan diawali kata neo, seperti neo gotic, neo
renaisance, neo barok, dan sebagainya.
Romantik
Romantisisme
tumbuh di Eropa pada awal abad ke-19 dengan mengambil tema-tema yang dahsyat,
penuh khayalan dan perasaan, petualangan-petualangan fantastis, serta
kejadian-kejadian yang luar biasa. Aliran romantik menekankan kepada aspek
emosional dari kehidupan manusia. Dalam bentuk lukisan, maka karya-karya
romantik ditandai dengan kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, serta
komposisi yang benar-benar hidup.
Impresionisme
Dalam dunia seni rupa, aliran ini berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai pada pagi hari yang yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur sehingga oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai "impresionistik", suatu lukisan yang menampilkan bentuk yang sederhana dan terlalu biasa.
Neo impresionisme
Dalam neo impresionisme, pelukis melukiskan objek dengan lebih menekankan pada pencahayaan yang lembut. Neo impresionisme ini merupakan kelanjutan dari impresionisme dan lahir di Belanda. Menurut Williem Maris, neo impresionisme bukanlah melukiskan seekor sapi, tetapi efek-efek cahaya pada sapi.
Realisme
Realisme
dalam seni rupa dapat diartikan sebagai usaha dalam seni rupa untuk
memperlihatkan kebenaran atau kenyataan, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang
buruk sekalipun. Realisme sebenarnya merupakan gejolak atau gerakan penolakan
atas gerakan romantik yang dianggap tidak nyata dan terlalu berlebih-lebihan,
sekaligus penolakan atas eksplorasi keindahan yang terdapat pada impresionisme.
Hal-hal yang diangkat pada lukisan-lukisan realis adalah kepahitan hidup, penderitaan pekerja keras, kesibukan-kesibukan kota, pasar, pelabuhan. Realisme dalam seni lukis dipelopori oleh George Hendrik Breitner (1857-1923), sedangkan dalam seni patung dipelopori oleh Auguste Rodin.
7.Seni
Rupa Abad ke-20
Dengan
pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni
rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya
Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran
yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh
Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll.
Futurisme menampilkan tokoh-tokoh pelukis Carlo Carra dan Buido Severini.
Absolutisme menampilkan
pelukis Wassily Kadinsky.
-Hasil
karya dari aliran fauvism ialah The Dessert Harmony in Red yang dilukis oleh
Henri Matisse.
-Hasil
karya dari aliran Kubisme ialah The Old
Guitarist yang dilukis oleh Pablo Picasso.
-Hasil
karya dari aliran Futurisme ialah The Enchanted Chamber yang dilukis oleh Carlo
Carra
-Hasil
karya dari aliran Absolutisme ialah Several Circles yang dilukis oleh Wassily
Kadinsky.
Minggu, 16 Oktober 2016
tugas 7 tokoh dan makalh kebudayaan
Tugas
7
tokoh kebudayaan
1.Ki
Nartosabdo
Lahir
di Klaten, 25 Agustus 1925 meninggal di Semarang, 7 Oktober 1985 pada umur 60
tahun) adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari
Jawa Tengah, Indonesia. Salah satu dalang ternama saat ini, yaitu Ki Manteb
Soedharsono mengakui bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang wayang kulit terbaik
yang pernah dimiliki Indonesia dan belum tergantikan sampai saat ini.Nama asli
Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan putra seorang perajin sarung keris
bernama Partinoyo. Pada tahun 1945 Soenarto berkenalan dengan pendiri grup
Wayang Orang Ngesti Pandowo, yaitu Ki Sastrosabdo. Sejak itu ia mulai mengenal
dunia pedalangan di mana Ki Sastrosabdo sebagai gurunya. Bahkan karena
jasa-jasanya membuat banyak kreasi baru bagi grup tersebut, Soenarto memperoleh
gelar tambahan "Sabdo" di belakang nama aslinya. Gelar itu
diterimanya pada tahun 1948, sehingga sejak saat itu namanya berubah menjadi
Nartosabdo.
2.Ruth
Benedict
Ruth
Benedict adalah seorang antropolog budaya terkenal dari Amerika.Antropolog ini lahir
pada tanggal 5 Juni 1877 di New York City.Dia adalah seorang murid franz boaz,
orang yang mempengaruhi ideologinya dalam melakukan pekerjaannya.Karya Benedict
paling terkenal adalah Patterns of Culture (1934) dimana dia menyatakan bahwa
setiap kebudayaan berasal dari potensi manusia selama periode waktu
tertentu.Dia dikenang sebagai salah satu pelopor penerapan antropologi dalam
mempelajari aspek masyarakat maju.Karya penting lainnya termasuk Zuni Mithology
(1935), Race: Science and Politics (1940), dan The Chrysanthemum and the Sword:
Patterns of Japanese Culture (1946).
TUJUAN DARI ANTROPOLOGI ADALAH UNTUK MEMBUAT DUNIA AMAN
DARI PERBEDAAN MANUSIA
3.Basuki Abdullah
Basuki
Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah salah satu
pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan
karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru
dunia. Basuki Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah
adalah salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan
naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974.
Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari
berbagai penjuru dunia. Selain menjadi pelukis, dia juga pandai menari dan
sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai Rahwana atau Hanoman. Pria
yang menikah empat kali ini tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya Jawa
di mana dia berasal. Tetapi juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert,
Beethoven dan Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan
tidak Jawasentris.Kemtiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh
perampok di rumah kediamannya, pada 5 November 1993. Ia meninggal dalam usia 78
tahun. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.
4.Ismail Marzuki
Ismail
Marzuki dikenal sebagai komponis yang aktif dan produktif. Dia lahir di
Jakarta, 11 Mei 1914. Karya-karyanya seolah tak akan pernah padam hingga kini.
Kesyahduan, lirik yang penuh jiwa nasionalis-romantis, syair yang kuat, melodi
yang indah, serta memiliki nilai keabadian yang tinggi.Ada lebih dari 250
karyanya yang beberapa di antaranya masih sering dilantun-dengarkan hingga
kini, di antaranya adalah Indonesia Pusaka, Sabda Alam dan Juwita Malam yang
dipopulerkan oleh Chrisye, Selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola. Tak hanya
itu, lagunya yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa yang diciptakan pada tahun 1944
pun beberapa waktu lalu sempat diputar setiap harinya oleh TVRI.Memulai karir
sebagai komponis, lagu pertama yang dihasilkan pria yang akrab disapa Ismail
ini adalah lagu "O Sarinah" sebuah lagu yang bercerita mengenai
kondisi kehidupan bangsa yang tertindas pada tahun 1931. Dalam bermusik, anak
kampung Kwitang ini dikenal mempunyai kebebasan berekspresi, leluasa bergerak
dari satu jenis aliran musik ke jenis aliran musik yang lain. Selain itu, ia
juga punya kemampuan menangkap inspirasi lagunya dengan beragam tema. Ia juga
dikenal sebagai pemusik yang mewarnai sejarah dan dinamika musik Indonesia.Pada
tanggal 25 Mei 1958 Ismail meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang di usia 44
tahun.
5.Ralph
Linton
Ralph
Linton merupakan salah satu antropolog budaya terkenal. Linton lahir pada
tanggal 27 Februari 1893 di Philadelphia.Dia memulai karirnya sebagai seorang
arkeolog dan melakukan penelitian yang luas terhadap etnografi berbagai daerah,
termasuk Madagaskar.The Tanala, a Hill Tribe of Madagascar diterbitkan Linton
pada tahun 1933 setelah dia menerima gelar doktor.Dia menguraikan perbedaan
antara status dan peran yang merupakan salah satu penunjuk utama dalam
antropologi.Karya Linton yang paling terkenal termasuk The Study of Man (1936)
dan The Tree of Culture (1955).
6. Claude levi
strauss
Lahir
pada tanggal 28 November 1908 di Paris, Claude Lévi-Strauss belajar tentang
hukum dan filsafat.Meskipun ia melanjutkan studi lebih lanjut dalam bidang
filsafat, antropologi struktural menjadi minat utamanya.Karya besarnya meliputi
Structural Anthropology (1958), Totemism (1962), The Raw and the Cooked (1969),
dan The Savage Mind (1972).Levi-Strauss mengembangkan teori berlawanan biner,
misalnya, baik vs buruk, mentah vs matang, dan lainnya.Claude Lévi-Strauss
menyatakan bahwa budaya adalah sistem komunikasi dalam masyarakat.Dia
menafsirkan budaya manusia atas dasar teori linguistik, informasi, dan
cybernetics
BAHASA ADALAH BENTUK AKAL MANUSIA,YANG MEMILIKI LOGIKA
INTERNAL
7.Affandi
Affandi
Koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh
Indonesia. Ia dikenal sebagai Maestro Seni Lukis dengan gaya abstrak dan
romantisme. Selain berbakat, ia juga produktif dalam melukis, tercatat
sepanjang hidupnya ia telah menciptakan kurang lebih 2.000 karya lukis.
Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia seperti; Inggris,
Amsterdam, dan India. Affandi
lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ayahnya bernama R. Koesoema,
seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Sepanjang hidupnya,
Affandi telah menghasilkan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya
dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di benua Asia, benua Eropa, maupun
benua Amerika. Saat melukis ia mengelola warna untuk mengekspresikan apa yang
ia lihat dan rasakan tentang sesuatu, ia juga lebih sering menumpahkan langsung
cairan cat dari tubenya kemudian menyapu cat tersebut dengan jari-jarinya.
BAHASA YANG SAYA GUNAKAN ADALAH BAHASA LUKISAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Kebudayaan sangat erat
dengan kehidupan sehari-hari setiap manusia,oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa saja yang ada dalam kebudayaan,seperti wujud
kebudayaan,unsur-unsur kebudayaan dan masih banyak lagi kegunaan dan fungsi
kebudayaan demi membentuk moral dan etika manusia karena dengan adanya kebudayaan dalam
kehidupan bermasyaratkat kita dapat menjalin hubungan baik dengan sesama
manusia,
B.Rumusan
masalah
a.Pengertian Manusia
b.Hakikat
Manusia
c.Kebudayaan bangsa timur
d.Pengertian kebudayaan
e.Unsur-unsur kebudayaan
f.Wujud Kebudayaan
g.Orientasi nilai budaya
h.Perubahan Kebudayaan
i.Kaitan manusia dan kebudyaan
C.Tujuan
a.Dapat mengetahui apa itu Manusia sebenarnya
b.Dapat mengetahui apa saja hakikat manusi itu
sendiri
c.Dapat mengetahui kebudayaan Timur
d.Dapat mengetahui pengertian kebudayaan dari para
ahli budaya
e.Dapat mengetahui unsur unsur yang ada dalam
kebudayaan
f.Dapat mengetahui wujud kebudayaan itu sendiri
g.Dapat mengetahui orientasi kebudayaan
h.Mengetahui perubahan kebudayaan dulu hingga sekarang
i.mengetahui kaitan manusia dan kebudayaan yang ada
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia
adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan,
kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan
pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai
kebahagiaan.
Tujuan dari pemahaman
bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan
dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang
berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk
biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk
budaya.
Pengertian kebudayaan
ditinjau dari bahasa Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi
kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan . EB. Taylor
mengartikan kebudayaan sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai anggota
masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik
materi maupun non material melalui aka”l. Budaya itu tidak diwariskan secara
generative (biologis) tapi melalui belajar.
Menurut
Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan
ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh
sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan
kelompok.
B.Hakikat
Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens” (latin) yang
berarti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Dari dua definisi manusia tersebut dapat diketahui bahwa
manusia adalah suatu kelompok (tidak dapat hidup sendiri) atau individu yang
berpikir, berakal budi. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan
yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan
lainnya. Tingginya derajat manusia dibandingkan dengan makhluk lain ini
ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada manusia. Sebagaimana makhluk
hidup, tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat berpindah,
mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang memberikan
suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya tumbuh-tumbuhan tidak
dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang, tertawa ketika disiram atau
diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi dan berkomunikasi. Demikian
pula dengan binatang, walaupun ia dapat berpindah-pindah tempat, mempunyai
emosi dan dapat berinteraksi maupun berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya
hanya dalam lingkup dan proses belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya
dorongan naluri saja. Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi
karena selain mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas,
manusia juga mempunyai akal dan pikiran yang dapat memperhitungkan
tindakan-tindakannya melalui proses belajar yang terus menerus.
Akal dan pikiran yang dimiliki
manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal dan pikirannya manusia dengan
kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui
simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan adalah
bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antara benda,
tindakan, dan sebagainya dengan apa yang dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang
verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan, tanda atau isyarat. Karena kegiatan
berpikir manusia ini budaya tercipta. Budaya sebagai sistem gagasan yang
sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam
pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam
karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa
“Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan
prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia
berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah
“gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial
budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan
atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini
akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu
lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
Dari uraian di atas telah jelas
bahwa manusia adalah makhluk yang derajatnya paling atas bila dibandingkan
dengan yang lain, karena manusia mempunyai akal dan pikiran. Perilaku manusia
sebagai makhluk budaya merupakan gabungan dari adanya unsur fisik/ raga,
mental/ kepribadian. Sehingga yang berkembang dalam diri manusia tidak hanya
raganya namun juga emosional dan intelektualnya. Dengan demikian manusia
sebagai makhluk budaya hendaknya dapat memanfaatkan/ mendayagunakan sumber daya
alam dengan sebaik mungkin, dengan sebijaksana mungkin sehingga tercipta
masyarakat atau peradaban yang damai dan ideal.
C.Kebudayaan
bangsa Timur
Orang-orang
timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa
timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang
lain bahkan orang asing sekalipun.
Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi
menawarkan makanan atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai atau norma norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
Contohnya saja nilai kesopanan. Di beberapa negara di Asia ada cara dimana kita
harus menundukkan/membungkukkan badan 90 derajat pada orang yang lebih tua atau
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi secara finansial maupun pendidikannya
untuk menunjukkan rasa hormat kita.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah
lembut dan sopan dalam bergaul maupun berpakaian. Orang-orang timur juga sangat
mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi .
Bangsa lain juga sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak
individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa
pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau
kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur juga terkenal mempunyai pribadi sebagai
bangsa pekerja keras, mereka akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik
kebutuhan individu mereka atau kebutuhan kelompok. Tingkat keagamaan atau
religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari seringnya mereka melakukan
ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek moyang mereka juga masih kental
hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan itulah yang mereka jadikan
sebagai panutan mereka dalam berperilaku.
D.Pengertian
Kebudayaan
Kata
” kebudayaan datang dari (bhs Sanskerta) yakni ” buddayah ” yang merupakan
bentuk jamak dari kata ” budhi ” yang artinya budi atau akal. Kebudayaan
disimpulkan sebagai ” beberapa hal yang berkaitan dengan budi atau akal “.
Pengertian Kebudayaan
pada umumnya merupakan hasil cipta, rasa serta karsa manusia dalam penuhi
keperluan hidupnya yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
susila, hukum kebiasaan serta tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas.
Sedang menurut
Koentjaraningrat yang menyampaikan kalau pengertian kebudayaan yaitu
keseluruhan manusia dari tingkah laku serta hasil yang perlu didapatkannya
dengan belajar serta semuanya tersusun dalam kehidupan orang-orang.
E.Unsur-Unsur
Kebudayaan
1.
Sistem Bahasa
Bahasa
merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi
mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada
generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa
menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut
Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan
maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri
terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan
beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku
bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi
bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut
Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah
karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat
intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan
bahasa sering terjadi.
2.
Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam
ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup
pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
Masyarakat pedesaan
yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional
yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek
moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa
dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah
hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat
mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena
semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan
Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan
hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk
menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang
kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang
di langit
3.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur
budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat
kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai
macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke
hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk
organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan
dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan
merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog
dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai
suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup
dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan
tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada
masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di
ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam
menetap dengan sistem irigasi.
Pada saat ini hanya
sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan
pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa
ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus
modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan
sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah.
Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak
mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi
pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan
dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6.
Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk
memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi
tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar
Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat
manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7.
Kesenian
Perhatian
ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan
dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal
tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan
proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal
tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam
suatu masyarakat.
Berdasarkan jenisnya,
seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan
seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni
sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni
tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun
penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan
lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.
F.Wujud
kebudayaan
Wujud
Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini
bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.Sistem gagasan
yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat
menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya
tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil
karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku.
Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai
budaya.
Wujud
benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia
tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud
konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti
tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan
lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir yaitu Piramida
Dalam kenyataan
sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil
budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan
adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
BPerilaku
Wujud
perilaku
Budaya dalam wujud perilaku berpola
menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat
dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di
sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan
lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan
dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari
G.Orientasi
nilai budaya
Lima
Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (
kerangka Kluckhohn ) :
-Hakekat
Hidup
-Hidup itu buruk
-Hidup itu baik
-Hidup bisa buruk dan
baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
-Hidup adalah pasrah
kepada nasib yang telah ditentukan
Hakekat
Karya
-Karya
itu untuk menafkahi hidup.
-Karya itu untuk
kehormatan.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
-Berorientasi hanya
kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi
orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti
akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
-Orientasi masa lalu.
Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri
mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
-Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih
maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan
mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di
lakukann nya.
-Pandangan Terhadap
Alam. Manusia tunduk kepada alam yang
dashyat.Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.Manusia berusaha
menguasai alam.Hubungan Manusia Dengan Manusia
-Orientasi kolateral
(horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
-Orientasi vertikal, rasa
ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan
memimpin.
-Individualisme,
menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.
H.Perubahan
Kebudayaan
PERUBAHAN SOSIAL DAN
BUDAYA
Unsur-unsur
perubahan sosial
Interaksi
sosial
Hubungan timbal balik
antara individu-individu, kelompok-kelompok, individu-kelompok dalam kehidupan
masyarakat.
Lembaga-lembaga
sosial
-Lembaga yang memuat
aturan-aturan pada kebutuhan pokok manusia dari segala tingkatannya
-Kelompok sosial
-Pengelempokan manusia
berdasarkan kepentingan tertentu
-Pelapisan
(sartifikasi) sosial
-Pengelompokan
penduduk/masyarakat berdasarkan tingkat sosialnya.
Bentuk-bentuk perubahan
sosial “Soejono Sukanto”
-Evolusioner adalah
perubahan sosial dalam proses yang lambat tanpa disertai rencana. Contoh:
evoulusi zaman modern.
-Revolusioner
adalah perubahan sosial dalam proses
yang cepat dapat dilakukan dengan perencanaan maupun tidak dengan
perencanaan. Contoh: Perkembangan
industri
Perubahan yang
dikehendaki adalah perubahan yang sudah direncanakan oleh pihak-pihak yang
ingin melakukan perubahan. Contoh: KB (keluarga berencana)
Perubahan yang
dipaksa/tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak dikehendaki masyarakat.
Contoh: pembangunan gedung-gedung yang menyebabkan wilayah pemukiman menjadi
sempit.
Pengertian
perubahan kebudayaan
Perubahan
kebudayaan : perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai
bidang kehidupan dalam masyarakat yang terkait.
Unsur-unsur
perubahan kebudayaan
Sistem
peralatan hidup : Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia perumahan, pakaian, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat- alat produksi, dan transportasi.
Bahasa
:
sarana komunikasi utama manusia uuntuk mengenal sesamanya. Bahasa meliputi
bahasa lisan, dan bahasa tulis.
Sistem
pengetahuan: Pengetahuan yang dimiliki masyarakat
sangat terkait dengan pengalaman hidup yang dilalui masyarakat tersebut.
Contohnya seperti dengan perkembangan teknologi yang sering mengalami
perubahan.
Sistem
kemasyarakatan : sistem kemasyarakatan sering berubah
juga meliputi sistem perkawinan dan lain sebagainya.
Sistem
ekonomi mata pencaharian: meliputi pertanian, pertenakan,
perikanan dll. Sistem mata pencaharian masyarakat juga selalu berubah.
Sistem
realigi: yang dianut masyarakat telah mengalami perubahan,
dulu mereka menganut animism dan dinamisme sekarang orang telah menganut agama
dan memercayai adanya Tuhan
Kesenian:
meliputi seni tari, seni suara, seni luki. Seni pahat, seni music dll. Bentuk
seni ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
I.Kaitan
manusia dan kebudayaan
Hubungan
manusia dan kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.
Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
A.Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Logat berbicara budaya Batak dengan Jawa, kalau di budaya
batak berbicara dengan keras sedangkan di budaya Jawa dengan tata karma yang
halus dan sopan.
B.Cara hidup di kota dan di
desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak
yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
C.Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada
lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket,
pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing
kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
D.
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
E.Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara
mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat
erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah
tempat tinggal.
BAB
III PENUTUP
Demikianlah makalah mengenai
sebagian dari kebudayaan setiap manusia dapat tersaji.Mohon maafa apabila ada
kekurangan kata kata.Semoga berguna
untuk pengetahuan anda.Kurang lebinya mohon maaf.wassalamuallaikum w.r.b
SUMBER
Langganan:
Komentar (Atom)
















