Disusun oleh
:
MUHAMMAD RAFI RIZQULLAH
1EA03
Periodisasi
Prosa dan Tokohnya
A.
Karya
Sastra Bentuk Prosa
Karangan
prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai
suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk
prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra
yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang
kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra
yang nonimajinatif.
B.
Macam
Karya Sastra Bentuk Prosa
Dalam
khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut
temanya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. Hal itu juga berlaku
bagi karya sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya
sastra prosa baru.
1.Prosa lama
Prosa
lama adalah karya sastra daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek
pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh
barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra
Indonesia. Karya sastra prosa lama yang
mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum dikenalnya
bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan kebudayaan Islam masuk
ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal tulisan. Sejak itulah sastra tulisan
mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan
sejarah sastra Indonesia mulai ada.
a. Mite : Dongeng yang banyak
mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri.
Contoh : Nyi Roro Kidul
b. Legenda : Dongeng yang dihubungkan dengan
terjadinya suatu tempat.
Contoh : Sangkuriang
c. Fabel : Dongeng yang pelaku utamanya adalah
binatang.
Contoh : Kancil
d. Hikayat : Suatu bentuk prosa lama yang
ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa.
Contoh : Hikayat Hang
Tuah
e. Dongeng : Suatu cerita yang bersifat khayal.
Contoh : Hansel and
Gretel karya Brothers Grimm
1.Prosa Baru
Prosa
baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni
sekitar permulaan abad ke-20.
a.
Roman : Cerita yang
mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek
kehidupan masyarakaat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang,
banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam
cerita tersebut.
Contoh : Layar
Terkembang, dan Kalah dan Manang karya Sutan
Takdir Alisjahbana
b.
Riwayat : Suatu karangan
prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi)
atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan
sampai meninggal dunia.
Contoh : Soeharto Anak
Desa karya O.G. ROEDER
c.
Antologi : Buku ini yang
berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang.
Contoh : Laut Biru Langit
Biru karya Ayip Rosyidi
d.
Kisah : Riwayat
perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat
perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita.
Contoh
: Catatan
di Sumatera karya M. Rajab
e.
Cerpen : Suatu karangan
prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam
cerita tersebut.
Contoh : Corat-coret di
Bawah Tanah karya Idrus
f.
Novel : Suatu
karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar
biasa dan kehidupan orang-orang.
Contoh : Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata
g.
Kritik : Karya
yang menguraikan pertimbangan baik-buruk
suatu hasil karya dengan memberi ocial-alasan tentang isi dan bentuk
dengan kriteria tertentu yangs ifatnya objektif dan menghakimi.
h.
Resensi : Pembicaraan/pertimbangan/ulasan
suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca
mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan,
dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu
tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
i.
Esai
:
Ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi
penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun
komentar tentang budaya, seni, fenomena ocial, politik, pementasan drama, film,
dll. Menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Periodisasi
Seni yang Ada di Dunia dan Tokohnya
A.Pendahuluan
Kata
Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
seni. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan
menggunakan rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke
dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan
cahaya. Karena perbedaan rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal
cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni
desain, dan sebagainya. Seni rupa dapat dikelompokkan seperti dalam berbagai
kepentingan, berdasarkan bentuknya fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan
manusia, dan seni rupa murni.
B.Sejarah
Seni Rupa
1.Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni
rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya
yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias
tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan
(dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil
seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis
Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan
Alpera.
Lukisan-lukisan
yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan
digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu
dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan
terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa
kutub, kuda liar, dan babi hutan.
2.Peradaban Bangsa-Bangsa Kuno
Bangsa-bangsa
timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir
dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita
dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti
piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.Selain
bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang
memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa
Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia.
Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris
yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan
tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di
dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.
3.Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode
ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama
Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh
corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme
(menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman
ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
-Lukisan kehidupan
Yesus dan Maria di Gereja Arena karya Giotto
Di Bondone
-Rucellai Madonna
(1285), Maestà bersama Dua Puluh Malaikat dan Sembilan Belas Santo karya Duccio
4.Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman
renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang
keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi,
fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan
agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga
filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena
penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh
seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir
seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
-Monalisa
karya
Leonardo Da Vinci
-Patung
Pieta karya Michelangelo
5.Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata
Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan
ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula
pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika
misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan
dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan
tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance.
Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya.
Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh
orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo
diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih
indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang.
Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas
yang tidak berharga.
The
Descent From the Cross karya Peter Paul Rubens
6.Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian
kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan
Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik
dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa
tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang
dianutnya adalah sebagai berikut :
Klasisisme
Klasisisme
adalah aliran dalam seni rupa yang mengacu kepada karya-karya klasik Yunani
Kuno dan Romawi. Kata klasik ini mengacu kepada keindahan dan kesempurnaan
bentuk dimana lambang-lambang kehidupan diwujudkan dalm bentuk-bentuk yang
sempurna dan indah. Sebagai contoh, wujud dewa selalu digambarkan sebagai pria
tampan dan bijaksana, Dewi Venus digambarkan sebagai wanita cantik dan
sempurna. Mengiringi kelahiran klasisisme, maka muncul pula aliran-aliran yang
mengacu kepada zaman klasik dengan diawali kata neo, seperti neo gotic, neo
renaisance, neo barok, dan sebagainya.
Romantik
Romantisisme
tumbuh di Eropa pada awal abad ke-19 dengan mengambil tema-tema yang dahsyat,
penuh khayalan dan perasaan, petualangan-petualangan fantastis, serta
kejadian-kejadian yang luar biasa. Aliran romantik menekankan kepada aspek
emosional dari kehidupan manusia. Dalam bentuk lukisan, maka karya-karya
romantik ditandai dengan kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, serta
komposisi yang benar-benar hidup.
Impresionisme
Dalam dunia seni rupa, aliran ini berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai pada pagi hari yang yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur sehingga oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai "impresionistik", suatu lukisan yang menampilkan bentuk yang sederhana dan terlalu biasa.
Neo impresionisme
Dalam neo impresionisme, pelukis melukiskan objek dengan lebih menekankan pada pencahayaan yang lembut. Neo impresionisme ini merupakan kelanjutan dari impresionisme dan lahir di Belanda. Menurut Williem Maris, neo impresionisme bukanlah melukiskan seekor sapi, tetapi efek-efek cahaya pada sapi.
Realisme
Realisme
dalam seni rupa dapat diartikan sebagai usaha dalam seni rupa untuk
memperlihatkan kebenaran atau kenyataan, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang
buruk sekalipun. Realisme sebenarnya merupakan gejolak atau gerakan penolakan
atas gerakan romantik yang dianggap tidak nyata dan terlalu berlebih-lebihan,
sekaligus penolakan atas eksplorasi keindahan yang terdapat pada impresionisme.
Hal-hal yang diangkat pada lukisan-lukisan realis adalah kepahitan hidup, penderitaan pekerja keras, kesibukan-kesibukan kota, pasar, pelabuhan. Realisme dalam seni lukis dipelopori oleh George Hendrik Breitner (1857-1923), sedangkan dalam seni patung dipelopori oleh Auguste Rodin.
7.Seni
Rupa Abad ke-20
Dengan
pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni
rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya
Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran
yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh
Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll.
Futurisme menampilkan tokoh-tokoh pelukis Carlo Carra dan Buido Severini.
Absolutisme menampilkan
pelukis Wassily Kadinsky.
-Hasil
karya dari aliran fauvism ialah The Dessert Harmony in Red yang dilukis oleh
Henri Matisse.
-Hasil
karya dari aliran Kubisme ialah The Old
Guitarist yang dilukis oleh Pablo Picasso.
-Hasil
karya dari aliran Futurisme ialah The Enchanted Chamber yang dilukis oleh Carlo
Carra
-Hasil
karya dari aliran Absolutisme ialah Several Circles yang dilukis oleh Wassily
Kadinsky.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar