Kamis, 24 November 2016
Rabu, 23 November 2016
Muhammad
rafi rizqullah
15216017
1EA03
Unsur-Unsur Kebudayaan dan
Penulisan Tentang Unsur Kebudayaan Suatu Daerah
A.
Unsur-Unsur Kebudayaan Menurut Para Ahli Ada 7, Yaitu
:
Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen
kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa
lisan dan bahasa tulisan.
Sistem
Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan
tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya.
Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan
fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia,
tubuh manusia.
Sistem
Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang
anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi
sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan,
sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
Sistem Peralatan
Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah
keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi
keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan
bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja,
penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang
berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan
fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat
transportasi.
Sistem Mata
Pencaharian Penduduk
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha
manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata
pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem
yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal
hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem
kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara
keagamaan.
Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai
segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam
itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin
bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam
tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
B. Penulisan Tentang Salah
Satu Unsur Kebudayaan
Unsur-Unsur
Kebudayaan Sunda
1. Bahasa
Bahasa sunda juga mengenal tingkatan dalam bahasa, yaitu bahasa untuk
membedakan golongan usia dan status sosial antara lain, yaitu :
-Bahasa sunda
lemes (halus) yaitu dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua, orang yang
dituakan atau disegani.
- Bahasa sunda
sedang yaitu digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status
sosialnya
- Bahasa sunda
kasar yaitu digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status
sosialnya lebih rendah.
Namun demikian
di Serang dan di Cilegon, lebih lazim menggunakan bahasa Banyumasan (bahasa
Jawa tingkatan kasar) digunakan oleh teknik pendatang dari suku jawa.
2. Religi/Agama
Sebagian besar masyarakat suku sunda menganut Agama Islam, namun ada
pula yang beragama kristen, hindhu atau budha, dll. Mereka itu tergolong
pemeluk agama yang taat karena bagi mereka kewajiban beribadah adalah prioritas
utama. Contohnya dalam menjalankan ibadah puasa, sholat lima waktu, serta
berhaji bagi yang mampu. Mereka juga masih mempercayai adanya kekuatan ghaib.
Terdapat juga adanya upacara-upacara yang berhubungan dengan salah satu fase
dalam lingkaran hidup, mendirikan rumah, menanam padi, dan lain-lain.
3. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok masyarakat sunda adalah :
Bidang
perkebunan, seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet dan kinaBidang pertanian,
seperti padi, palawija, dan sayur-sayuranBidang perikanan, seperti tambak udang,
dan perikanan ikan payauSelain bertani, berkebun dan mengelola perikanan, ada
juga bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin, peternak.
4. Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan yang digunakan adalah sistem kekerabatan parental
atau bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan kedua belah pihak orang tua
yaitu bapak dan ibu. Dalam keluarga sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala
keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat
mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku sunda.
Dalam bahasa sunda dikenal pula kosa kata sejarah dan sarsilah
(silsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah
dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sejarah adalah susun galur atau
garis keturunan.
Pada saat menikah, orang sunda tidak ada keharusan menikah dengan
keturunan tertentu asal tidak melanggar ketentuan agama. Setelah menikah,
penggantin baru bisa tinggal di tempat kediaman istri atau suami tetapi pada
umumnya mereka memilih tinggal di tempat baru atau neolokal.
5. Kesenian
Masyarakat sunda begitu gemar akan kesenian, sehingga banyak terdapat
jenis
kesesenian
- Seni tari : tari topeng, tari merak, tari sisingaan
dan tari jaipong.
-Seni suara dan musik
-Degung (semacam orkestra) : menggunakan gendang, gong, saron, kecapi
-Salah satu lagu daerah sunda antar lain yaitu Bubuy bulan, Es Lilin,
Manuk dadali, Tokecang, dan Warung Pojok.
-Wayang Golek
-Senjata tradisonal yaitu kujang
6. Sistem Peralatan dan
Teknologi
Sistem peralatan masyarakat sunda terdapat pada senjata tradisionalnya
yaitu kujang. Senjata seperti kujang ini disimpan sebagai pusaka yang digunakan
untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkan di atas tempat tidur
(Hazeu, 1904: 405-406). Menurut sebagian orang kujang mempunyai kekuatan
tertentu yanng berasal dari dewa (Hyang), kujang juga dipakai sebagai salah
satu estetika dalam beberapa organisasi serta pemerintahan. Dengan perkembangan
kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat sunda, kujang pun
mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah
peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki
karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan
sakral.
Berdasarkan fungsi kujang terbagi menjadi empat antara lain, Kujang
Pusaka ( lambang keagungan dan perlindungan keselamatan), Kujang Pakarang
(untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara), Kujang Pamangkas (
sebagai alat berladang).
Teknologi di masyarakat sunda pula saat ini sudah berkembang pesat,
masyarakat saat ini sudah banyak mengenal dan bahkan memiliki benda-benda
elektronik, tetapi adapula masyarakat sunda yang masih kental dengan adat dan
menghindari tentang adanya teknologi dan unsur modern. Contohnya adalah
masyarakat baduy. Mereka memang tidak begitu suka dengan perubahan teknologi,
karena bagi mereka adat leluhur dari nenek moyang haruslah tetap dijalankan.[3]
7. Sistem Pengetahuan
Pendidikan di suku sunda sudah dibilang sangat berkembang baik. Terlihat
dari peran pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Jawa Barat memiliki tugas dalam
memberikan pelayanan pembangunan pendidikan bagi warganya, sebagai hak warga
yang harus dipenuhi dalam pelayanan pemerintah. Pembangunan pendidikan
merupakan salah satu bagian yang sangat vital dan fundemental untuk mendukung
upaya-upaya pembangunan Jawa Barat di bidang lainnya. Pembangunan pendidikan
merupakan dasar bagi pembangunan lainnya, menginggat secara hakiki upaya pembangunan
pendidikan adalah membangun potensi manusia yang kelak akan menjadi pelaku
pembangunan.
Dalam setiap upaya pembangunan, maka penting untuk senantiasa
mempertimbangkan karekteristik dan potensi setempat. Dalam konteks ini
masyarakat Jawa Barat yang mayoritas suku sunda memiliki potensi budaya dan
karekteristik tersendiri, baik secara sosiologis-antropologis, falsafah
kehidupan masyarakat Jawa Barat yang telah diakui memiliki makna yag sangat
mendalam.
CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL
KARYA SASTRA
RUSA DAN KURA-KURA
Hiduplah
seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia
meremehkan kemampuan hewan lain.Di suatu pagi, si rusa berjalan-jalan di
pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir
saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"Aku sedang
mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.Si rusa tiba-tiba marah
mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura- kura!
Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber
penghidupan!"Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah.
Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang
jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.Si rusa sangat
marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar
si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah
sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!"Si kura-kura tidak
bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau akan
jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."Si rusa kian marah mendengar
ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang.
Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
Ketika
si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke
dalam tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat
marah mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si
kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si
Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.Si
kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si
kura-kura akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa.
Ditemukannya si rusa setelah beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini
giliranku untuk menendang."Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si
kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu untuk menendang betisku. Ayo,
jangan ragu-ragu!"Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di
tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat
tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura
mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga
hidung si rusa putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.
Unsur Intrinsik & Sinopsis:
A. Unsur
Intrinsik
a. Tema : Kesombongan seekor rusa terhadap
kura-kura yang cerdik
b. Tokoh dan Penokohan
1)
Rusa : Sombong dan
pemarah
2)
Kura-kura : Cerdik namun
pendendam
c. Alur
Alur yang digunakan pada cerita diatas adalah Alur
maju
1) Perkenalan : Rusa berjalan-jalan di pinggir
danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja.
2) Penanjakkan : Si rusa bertanya kepada kura-kura
dan ketika kura-kura menjawab pertanyaannya, si rusa marah kepada kura-kura
3) Klimaks : Si kura-kura berusaha
menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan
menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang
untuk mengadu kekuatan betis kaki.
4) Anti
klimaks : Si kura-kura membalas
perbuatan si rusa
5) Penyelesaian : Si rusa mati akibat pembalasan yang
dilakukan oleh si kura-kura
d. Setting (Latar)
1)
Tempat : Di pinggir danau
2)
Waktu : Pagi hari
3) Suasana : Tegang (saat si rusa bertengkar dengan
si kura-kura kemudian si rusa menendang kura-kura)
e. Sudut Pandang Pengarang
Cerita
diatas menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena si penulis menjadi si
pencerita, bukan menjadi tokoh yang terlibat.
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada cerita diatas adalah
gaya bahasa resmi.
g. Amanat
“Jangan
sombong dan meremehkan kemampuan orang lain. Kesombongan hanya akan
mendatangkan kerugian dan penyesalan di kemudian hari.”
B.
Sinopsis
Ada
seekor rusa yang sangat sombong dan selalu meremehkan kemampuan hewan lainnya.
Disuatu pagi, rusa tersebut bertemu dengan seekor kura-kura yang sedang berada
di pinggir danau. Si rusa bertanya kepada si kura-kura karena si kura-kura
sedang mondar-mandir di pinggir danau. Namun setelah mendengar jawaban si
kura-kura, si rusa malah memarahi si kura-kura dan mengancam akan menendangnya.
Namun si kura-kura menantangi si rusa. Karena si kura-kura menantang si rusa
akhirnya si rusa menendang si kura-kura. Si kura-kura memiliki sifat yang
cerdik sehingga dia tidak terkena oleh tendangan si rusa. Setelah itu si rusa
semakin kesal kepada si kura-kura karena tidak berhasil ditendangnya. Kemudian
si rusa menginjak tempurung si kura-kura sehingga si kura-kura terbenam di
dalam tanah. Selama seminggu si kura-kura berusaha mengeluarkan tubuhnya hingga
akhirnya keluar dari tanah tersebut. Si kura-kura dendam terhadap si rusa
sehingga kura-kura mencari si rusa. Si kura-kura menggelindingkan badannya dan
mengenai hidung si rusa hingga rusa tersebut mati.
Langganan:
Komentar (Atom)
