Rabu, 23 November 2016

Muhammad rafi rizqullah
15216017
1EA03

Unsur-Unsur Kebudayaan dan Penulisan Tentang Unsur Kebudayaan Suatu Daerah

A.    Unsur-Unsur Kebudayaan Menurut Para Ahli Ada 7, Yaitu :
Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
Sistem Mata Pencaharian Penduduk
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.

Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.



Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

B.   Penulisan Tentang Salah Satu Unsur Kebudayaan

Unsur-Unsur Kebudayaan Sunda
1.    Bahasa
Bahasa sunda juga mengenal tingkatan dalam bahasa, yaitu bahasa untuk membedakan golongan usia dan status sosial antara lain, yaitu :
-Bahasa sunda lemes (halus) yaitu dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua, orang yang dituakan atau disegani.
- Bahasa sunda sedang yaitu digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status sosialnya
- Bahasa sunda kasar yaitu digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih rendah.
Namun demikian di Serang dan di Cilegon, lebih lazim menggunakan bahasa Banyumasan (bahasa Jawa tingkatan kasar) digunakan oleh teknik pendatang dari suku jawa.

2.    Religi/Agama
Sebagian besar masyarakat suku sunda menganut Agama Islam, namun ada pula yang beragama kristen, hindhu atau budha, dll. Mereka itu tergolong pemeluk agama yang taat karena bagi mereka kewajiban beribadah adalah prioritas utama. Contohnya dalam menjalankan ibadah puasa, sholat lima waktu, serta berhaji bagi yang mampu. Mereka juga masih mempercayai adanya kekuatan ghaib. Terdapat juga adanya upacara-upacara yang berhubungan dengan salah satu fase dalam lingkaran hidup, mendirikan rumah, menanam padi, dan lain-lain.

3.    Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok masyarakat sunda adalah :
Bidang perkebunan, seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet dan kinaBidang pertanian, seperti padi, palawija, dan sayur-sayuranBidang perikanan, seperti tambak udang, dan perikanan ikan payauSelain bertani, berkebun dan mengelola perikanan, ada juga bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin, peternak.


4.    Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan yang digunakan adalah sistem kekerabatan parental atau bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan kedua belah pihak orang tua yaitu bapak dan ibu. Dalam keluarga sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku sunda.
Dalam bahasa sunda dikenal pula kosa kata sejarah dan sarsilah (silsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sejarah adalah susun galur atau garis keturunan.
Pada saat menikah, orang sunda tidak ada keharusan menikah dengan keturunan tertentu asal tidak melanggar ketentuan agama. Setelah menikah, penggantin baru bisa tinggal di tempat kediaman istri atau suami tetapi pada umumnya mereka memilih tinggal di tempat baru atau neolokal.

5.    Kesenian
Masyarakat sunda begitu gemar akan kesenian, sehingga banyak terdapat jenis
kesesenian
- Seni tari : tari topeng, tari merak, tari sisingaan dan tari jaipong.
 -Seni suara dan musik
 -Degung (semacam orkestra) : menggunakan gendang, gong, saron, kecapi
 -Salah satu lagu daerah sunda antar lain yaitu Bubuy bulan, Es Lilin, Manuk dadali, Tokecang, dan Warung Pojok.
 -Wayang Golek
 -Senjata tradisonal yaitu kujang

6.    Sistem Peralatan dan Teknologi
Sistem peralatan masyarakat sunda terdapat pada senjata tradisionalnya yaitu kujang. Senjata seperti kujang ini disimpan sebagai pusaka yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkan di atas tempat tidur (Hazeu, 1904: 405-406). Menurut sebagian orang kujang mempunyai kekuatan tertentu yanng berasal dari dewa (Hyang), kujang juga dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa organisasi serta pemerintahan. Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat sunda, kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral.
Berdasarkan fungsi kujang terbagi menjadi empat antara lain, Kujang Pusaka ( lambang keagungan dan perlindungan keselamatan), Kujang Pakarang (untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara), Kujang Pamangkas ( sebagai alat berladang).
Teknologi di masyarakat sunda pula saat ini sudah berkembang pesat, masyarakat saat ini sudah banyak mengenal dan bahkan memiliki benda-benda elektronik, tetapi adapula masyarakat sunda yang masih kental dengan adat dan menghindari tentang adanya teknologi dan unsur modern. Contohnya adalah masyarakat baduy. Mereka memang tidak begitu suka dengan perubahan teknologi, karena bagi mereka adat leluhur dari nenek moyang haruslah tetap dijalankan.[3]



7.    Sistem Pengetahuan
Pendidikan di suku sunda sudah dibilang sangat berkembang baik. Terlihat dari peran pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Jawa Barat memiliki tugas dalam memberikan pelayanan pembangunan pendidikan bagi warganya, sebagai hak warga yang harus dipenuhi dalam pelayanan pemerintah. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat vital dan fundemental untuk mendukung upaya-upaya pembangunan Jawa Barat di bidang lainnya. Pembangunan pendidikan merupakan dasar bagi pembangunan lainnya, menginggat secara hakiki upaya pembangunan pendidikan adalah membangun potensi manusia yang kelak akan menjadi pelaku pembangunan.
Dalam setiap upaya pembangunan, maka penting untuk senantiasa mempertimbangkan karekteristik dan potensi setempat. Dalam konteks ini masyarakat Jawa Barat yang mayoritas suku sunda memiliki potensi budaya dan karekteristik tersendiri, baik secara sosiologis-antropologis, falsafah kehidupan masyarakat Jawa Barat yang telah diakui memiliki makna yag sangat mendalam.



CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL KARYA SASTRA
RUSA DAN KURA-KURA
Hiduplah seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia meremehkan kemampuan hewan lain.Di suatu pagi, si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"Aku sedang mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura- kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber penghidupan!"Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!"Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
Ketika si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si rusa setelah beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang."Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu untuk menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!"Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.






Unsur Intrinsik & Sinopsis:
A.    Unsur Intrinsik
a.      Tema        : Kesombongan seekor rusa terhadap kura-kura yang cerdik
b.      Tokoh dan Penokohan
1)      Rusa          : Sombong dan pemarah
2)      Kura-kura  : Cerdik namun pendendam
c.       Alur
Alur yang digunakan pada cerita diatas adalah Alur maju
1)      Perkenalan             : Rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja.
2)      Penanjakkan          : Si rusa bertanya kepada kura-kura dan ketika kura-kura menjawab pertanyaannya, si rusa marah kepada kura-kura
3)      Klimaks                 : Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
4)      Anti klimaks          : Si kura-kura membalas perbuatan si rusa
5)      Penyelesaian          : Si rusa mati akibat pembalasan yang dilakukan oleh si kura-kura
d.      Setting (Latar)
1)      Tempat      : Di pinggir danau
2)      Waktu       : Pagi hari
3)      Suasana     : Tegang (saat si rusa bertengkar dengan si kura-kura kemudian si rusa menendang kura-kura)
e.       Sudut Pandang Pengarang
Cerita diatas menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena si penulis menjadi si pencerita, bukan menjadi tokoh yang terlibat.
f.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada cerita diatas adalah gaya bahasa resmi.
g.      Amanat
“Jangan sombong dan meremehkan kemampuan orang lain. Kesombongan hanya akan mendatangkan kerugian dan penyesalan di kemudian hari.”

B.     Sinopsis
Ada seekor rusa yang sangat sombong dan selalu meremehkan kemampuan hewan lainnya. Disuatu pagi, rusa tersebut bertemu dengan seekor kura-kura yang sedang berada di pinggir danau. Si rusa bertanya kepada si kura-kura karena si kura-kura sedang mondar-mandir di pinggir danau. Namun setelah mendengar jawaban si kura-kura, si rusa malah memarahi si kura-kura dan mengancam akan menendangnya. Namun si kura-kura menantangi si rusa. Karena si kura-kura menantang si rusa akhirnya si rusa menendang si kura-kura. Si kura-kura memiliki sifat yang cerdik sehingga dia tidak terkena oleh tendangan si rusa. Setelah itu si rusa semakin kesal kepada si kura-kura karena tidak berhasil ditendangnya. Kemudian si rusa menginjak tempurung si kura-kura sehingga si kura-kura terbenam di dalam tanah. Selama seminggu si kura-kura berusaha mengeluarkan tubuhnya hingga akhirnya keluar dari tanah tersebut. Si kura-kura dendam terhadap si rusa sehingga kura-kura mencari si rusa. Si kura-kura menggelindingkan badannya dan mengenai hidung si rusa hingga rusa tersebut mati.



Rabu, 26 Oktober 2016

MINDMAPING MANUSIA DAN KESUSASTRAAN



periodisasi prosa dan seni








Disusun oleh :
MUHAMMAD RAFI RIZQULLAH
1EA03





Periodisasi Prosa dan Tokohnya


A.    Karya Sastra Bentuk Prosa
Karangan prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra yang nonimajinatif.
B.     Macam Karya Sastra Bentuk Prosa
Dalam khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut temanya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. Hal itu juga berlaku bagi karya sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya sastra prosa baru.

1.Prosa lama
Prosa lama adalah karya sastra daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra Indonesia.  Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal tulisan. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia mulai ada.

a.       Mite                : Dongeng yang banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri.
Contoh           : Nyi Roro Kidul
b.      Legenda         : Dongeng yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat.
Contoh           : Sangkuriang
c.       Fabel               : Dongeng yang pelaku utamanya adalah binatang.
Contoh           : Kancil
d.      Hikayat           : Suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa.
Contoh           : Hikayat Hang Tuah
e.       Dongeng         : Suatu cerita yang bersifat khayal.
Contoh           : Hansel and Gretel karya Brothers Grimm






1.Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni sekitar permulaan abad ke-20.

a.      Roman            : Cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan masyarakaat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan  atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Contoh           : Layar Terkembang, dan Kalah dan Manang karya Sutan Takdir Alisjahbana
b.      Riwayat          : Suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
Contoh           : Soeharto Anak Desa karya O.G. ROEDER
c.       Antologi          : Buku ini yang berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang.
Contoh           : Laut Biru Langit Biru karya Ayip Rosyidi
d.      Kisah              : Riwayat perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita.
Contoh           : Catatan di Sumatera karya M. Rajab
e.       Cerpen           : Suatu karangan prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam cerita tersebut.
Contoh           : Corat-coret di Bawah Tanah karya Idrus
f.       Novel              : Suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dan kehidupan orang-orang.
Contoh           : Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
g.      Kritik              : Karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk  suatu hasil karya dengan memberi ocial-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yangs ifatnya objektif dan menghakimi.
h.      Resensi           : Pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
i.        Esai                 : Ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena ocial, politik, pementasan drama, film, dll. Menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif  atau sangat pribadi.


Periodisasi Seni yang Ada di Dunia dan Tokohnya



A.Pendahuluan
Kata Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai seni. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni desain, dan sebagainya. Seni rupa dapat dikelompokkan seperti dalam berbagai kepentingan, berdasarkan bentuknya fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia, dan seni rupa murni.

B.Sejarah Seni Rupa
1.Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.
Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.

2.Peradaban Bangsa-Bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.

3.Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
-Lukisan kehidupan Yesus dan Maria di Gereja Arena karya Giotto Di Bondone
-Rucellai Madonna (1285), Maestà bersama Dua Puluh Malaikat dan Sembilan Belas Santo karya Duccio

4.Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan.  Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.



                                         

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
-Monalisa karya Leonardo Da Vinci
-Patung Pieta karya Michelangelo


5.Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.

Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.
The Descent From the Cross karya Peter Paul Rubens

6.Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut :
Klasisisme
Klasisisme adalah aliran dalam seni rupa yang mengacu kepada karya-karya klasik Yunani Kuno dan Romawi. Kata klasik ini mengacu kepada keindahan dan kesempurnaan bentuk dimana lambang-lambang kehidupan diwujudkan dalm bentuk-bentuk yang sempurna dan indah. Sebagai contoh, wujud dewa selalu digambarkan sebagai pria tampan dan bijaksana, Dewi Venus digambarkan sebagai wanita cantik dan sempurna. Mengiringi kelahiran klasisisme, maka muncul pula aliran-aliran yang mengacu kepada zaman klasik dengan diawali kata neo, seperti neo gotic, neo renaisance, neo barok, dan sebagainya.







Romantik
Romantisisme tumbuh di Eropa pada awal abad ke-19 dengan mengambil tema-tema yang dahsyat, penuh khayalan dan perasaan, petualangan-petualangan fantastis, serta kejadian-kejadian yang luar biasa. Aliran romantik menekankan kepada aspek emosional dari kehidupan manusia. Dalam bentuk lukisan, maka karya-karya romantik ditandai dengan kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, serta komposisi yang benar-benar hidup.

          
Impresionisme

Dalam dunia seni rupa, aliran ini berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai pada pagi hari yang yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur sehingga oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai "impresionistik", suatu lukisan yang menampilkan bentuk yang sederhana dan terlalu biasa.

           



Neo impresionisme

Dalam neo impresionisme, pelukis melukiskan objek dengan lebih menekankan pada pencahayaan yang lembut. Neo impresionisme ini merupakan kelanjutan dari impresionisme dan lahir di Belanda. Menurut Williem Maris, neo impresionisme bukanlah melukiskan seekor sapi, tetapi efek-efek cahaya pada sapi.


            Realisme
Realisme dalam seni rupa dapat diartikan sebagai usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran atau kenyataan, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Realisme sebenarnya merupakan gejolak atau gerakan penolakan atas gerakan romantik yang dianggap tidak nyata dan terlalu berlebih-lebihan, sekaligus penolakan atas eksplorasi keindahan yang terdapat pada impresionisme.

Hal-hal yang diangkat pada lukisan-lukisan realis adalah kepahitan hidup, penderitaan pekerja keras, kesibukan-kesibukan kota, pasar, pelabuhan. Realisme dalam seni lukis dipelopori oleh George Hendrik Breitner (1857-1923), sedangkan dalam seni patung dipelopori oleh Auguste Rodin.




7.Seni Rupa Abad ke-20
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.

Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh pelukis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilkan pelukis Wassily Kadinsky.

-Hasil karya dari aliran fauvism ialah The Dessert Harmony in Red yang dilukis oleh Henri Matisse.
-Hasil karya dari aliran Kubisme ialah The Old  Guitarist yang dilukis oleh Pablo Picasso.
-Hasil karya dari aliran Futurisme ialah The Enchanted Chamber yang dilukis oleh Carlo Carra
-Hasil karya dari aliran Absolutisme ialah Several Circles yang dilukis oleh Wassily Kadinsky.